Sekolah Kedinasan

Unhan RI dan RRI Hadirkan Program Edukasi Bela Negara untuk Generasi Muda 2025

Unhan RI dan RRI Hadirkan Program Edukasi Bela Negara untuk Generasi Muda 2025

Universitas Pertahanan RI

Universitas Pertahanan RI

Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) terus berinovasi dalam menyampaikan nilai-nilai bela negara kepada generasi muda. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), lembaga penyiaran publik yang memiliki jangkauan luas dan kredibilitas tinggi. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat literasi kebangsaan dan membangun kesadaran bela negara melalui pendekatan edukatif yang komunikatif dan relevan.

Baca juga : Mengenal Unhan RI : Kampus Unggulan untuk Calon Pemimpin Masa Depan 2025

Bela Negara : Tanggung Jawab Semua Warga

Bela negara bukan hanya tugas militer atau aparat keamanan. Di era digital dan globalisasi, bela negara mencakup kesadaran untuk menjaga kedaulatan informasi, memperkuat identitas nasional, serta berkontribusi positif bagi bangsa melalui berbagai bidang—pendidikan, teknologi, komunikasi, hingga budaya.

Unhan RI sebagai institusi pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pertahanan memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pertahanan yang adaptif dan strategis. Sementara RRI, dengan kekuatan siarannya yang menjangkau seluruh pelosok negeri, menjadi mitra ideal untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan secara luas dan berkelanjutan.

Bentuk Program Edukasi Bela Negara

Program edukasi bela negara yang digagas oleh Unhan RI

Program edukasi bela negara yang digagas oleh Unhan RI

Program edukasi bela negara yang digagas oleh Unhan RI dan RRI dirancang agar tidak kaku dan militeristik, melainkan komunikatif dan inspiratif. Beberapa bentuk kegiatan yang telah dan akan dijalankan antara lain :

1. Siaran Khusus Bela Negara

RRI menghadirkan segmen khusus yang membahas topik-topik seputar pertahanan, kepemimpinan, dan wawasan kebangsaan. Narasumber dari Unhan RI, termasuk dosen dan mahasiswa, diundang untuk berbagi perspektif akademik dan pengalaman lapangan. Siaran ini menjadi jembatan antara dunia kampus dan masyarakat luas.

2. Podcast dan Konten Digital

Generasi muda yang lebih akrab dengan platform digital dapat mengakses konten edukatif berupa podcast, video pendek, dan infografis yang dikemas ringan namun berbobot. Konten ini mengangkat isu-isu aktual seperti ancaman siber, hoaks, dan pentingnya literasi digital dalam konteks bela negara.

3. Kuliah Umum dan Webinar Interaktif

Unhan RI secara rutin menggelar kuliah umum yang terbuka untuk publik, termasuk pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. RRI berperan dalam menyiarkan dan mempromosikan kegiatan ini agar menjangkau audiens yang lebih luas. Topik yang diangkat meliputi pertahanan negara, geopolitik, dan strategi nasional menghadapi ancaman non-militer.

4. Roadshow ke Sekolah dan Kampus

Program ini bertujuan mendekatkan Unhan RI dan RRI ke lingkungan pendidikan. Melalui dialog interaktif, simulasi, dan pelatihan singkat, siswa diajak memahami peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa. Kegiatan ini juga menjadi ajang promosi Unhan RI sebagai kampus yang terbuka bagi generasi muda yang ingin berkontribusi di bidang pertahanan.

Mahasiswa Unhan RI sebagai Agen Edukasi Bela Negara

Salah satu kekuatan utama dari program ini adalah keterlibatan langsung mahasiswa Unhan RI. Mereka tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga dilatih untuk menyampaikan gagasan secara publik melalui media RRI. Dalam beberapa kegiatan, mahasiswa turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai bela negara kepada pelajar SMA.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, tetapi juga membangun hubungan yang positif antara kampus dan masyarakat. Mahasiswa menjadi agen perubahan yang menyuarakan pentingnya cinta tanah air, disiplin, dan tanggung jawab sosial.

Dukungan Penuh dari Pimpinan Unhan RI

Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa generasi muda adalah aset strategis bangsa. Dalam audiensi dengan berbagai mitra, termasuk RRI dan lembaga internasional seperti National Resilience College Malaysia, beliau menekankan pentingnya membangun ketahanan nasional berbasis pengetahuan dan kolaborasi.

“Bela negara bukan hanya tugas militer, tapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk generasi muda yang akan memimpin Indonesia di masa depan,” ujar beliau dalam salah satu kuliah umum yang disiarkan RRI.

Dampak Nyata di Lapangan

Program ini telah memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan minat pelajar terhadap isu pertahanan dan kebangsaan. Beberapa SMA dan kampus yang menjadi lokasi roadshow melaporkan peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler bertema bela negara dan kepemimpinan.

Selain itu, siaran RRI yang menghadirkan narasumber dari Unhan RI mendapat respons positif dari pendengar, terutama di daerah yang minim akses terhadap pendidikan pertahanan. Konten yang disajikan dinilai informatif, membangun kesadaran, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski program ini mendapat sambutan positif, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah bagaimana menyampaikan materi bela negara tanpa terkesan indoktrinatif atau membosankan. Di sinilah peran RRI sebagai media publik sangat krusial—menyajikan konten yang edukatif namun tetap menarik.

Ke depan, Unhan RI dan RRI berencana memperluas jangkauan program ini ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), serta menggandeng komunitas kreatif untuk memproduksi konten yang lebih variatif. Harapannya, semangat bela negara bisa tumbuh dari berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya dari institusi formal.

Kolaborasi antara Unhan RI dan RRI adalah contoh nyata bagaimana institusi pendidikan dan media publik bisa bersinergi untuk membangun bangsa. Program edukasi bela negara yang mereka hadirkan bukan hanya menjawab kebutuhan zaman, tetapi juga membuka ruang dialog yang sehat dan konstruktif bagi generasi muda.

Dengan pendekatan yang komunikatif, berbasis data, dan menyentuh aspek kehidupan sehari-hari, program ini layak menjadi model kerja sama lintas sektor dalam membangun ketahanan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Reply